Jobless, yupz itulah status yang aku sandang sekarang. Udah
setahun ini aku menyandang status ini. Sudah puluhan surat lamaran yang ku buat
dan kukirim. Sudah banyak kali aku ikut jobfair, mulai dari yang di dalam kota
sampai luar kota aku ikuti.
Ada beberapa panggilan kerja yang aku terima dan
melakukan tes psikologi, interview, dan tes kemampuan. Tapi hasilnya nihil, tak
ada panggilan lanjutan dari tes-tes tersebut.
Kadang
ngerasa down banget, berasa amat sangat bodoh dan kehilangan rasa percaya diri.
Pernah berpikiran apakah aku terlalu memilih-milih pekerjaan. Karena pernah 2
kali diterima kerja, tetapi pekerjaannya tidak sesuai dengan harapanku.
Kadang
kalo lagi down banged ngerasa nyesel kenapa ngelepas pekerjaan itu. Tapi nasi
sudah menjadi bubur, lagipula bukankah tak nyaman bila bekerja di tempat yang
kamu tak sukai.
Dan
yang paling menyebalkan adalah bila ada orang yang mengira tak pernah berusaha
untuk mencari pekerjaan. Ada yang bilang “ lhoh gak nyoba ngelamar-ngelamar
ta??” ato “ Coba deh ikuto jobfair disana banyak yang buka lowongan”.
Hellowww
emangnya aku gak pernah ikut, emanknya aku gak pernah mencoba ngelamar
pekerjaan. Tapi aku pikir buat apa pula dengerin apa kata orang, yang
ngejalanin hidup kan aku, i’m a driver in my life.
Pernah
di nasehati ma omku yang bikin aku selalu bisa menguatkan diri. “Kita lahir di
dunia ini bukan karena keinginan kita, kita juga tak bisa memilih siapa orang
tua kita, lahir dimana, semua ini berasal dari zat yang maha tinggi, maha mulia
yaitu Allah.
Rizky, jodoh dan maut, kita gak akan pernah tau. Setiap manusia
mempunyai takaran riskynya masing-masing. Dan yang ngatur Dia yang Maha Mulia
itu tadi. Jadi tetep berusaha dan berdoa, kalo udah rejekinya pasti juga dapet
kerja kok”.
Ya
emank bener kata om ku itu, berusaha emank penting tapi doa juga perlu. Hidup
tu kayak ngerjain skripsi, kita punya keinginan-keinginan yang ingin kita
wujudkan, ya seperti membuat proposal.
Kita belajar hal-hal yang gak pernah
kita tau dan membuatnya dalam sebuah proposal, kemudian kita ngajuin semua itu
ke Allah, kalo emank itu hasilnya baik dan sesuai untuk kita pasti langsung di
ACC, tapi kalo masih belum cukup baik untuk kita pasti masih ada yang harus
diperbaiki kan. Hidup itu bukan untuk menjadi seseorang yang sempurna.
Yang tak
pernah melakukan kesalahan, yang tak pernah terlihat cacat. Andaikan aku di tawari untuk mendapatkan hidup
yang sempurna, tanpa ada kesalahan, tanpa ada kesengsaraan, tanpa ada rasa
sakit, hmm sebuah tawaran yang sangat menggiurkan, tapi aku akan menolaknya.
Karena bila hidupku sempurna aku tak akan dapat mengambil pelajaran dari
kehidupan, it will be so flat n boring.
Tidak ada komentar
Posting Komentar