Dulu waktu jaman-jaman kuliah
semester 5-6an aku dan seorang sahabatku pernah mempunyai mimpi. Waktu itu dia
bilang “ayo kita nanti kalo udah lulus kuliah pergi mencari kerja di Jakarta”.
Dan aku dengan gembira menyambutnya “ iya ayok aku juga pingin merantau
kesana”.
Namun
seiring dengan berjalannya waktu, kita tak pernah lagi membahas tentang mimpi
kita itu. Pada saat semester 7-8an kita udah pada sibuk mengerjakan skripsi,
mencari data kesana kemari, antri buat bimbingan, dan kesibukan-kesibukan
mahasiswa tingkat akhir lainnya yang yah kalian tau sendiri lah.
Pada
akhir semester 8 dia berhasil menyelesaikan skripsinya, sedangkan aku masih
bingung dengan data-dataku. Sebulan setelahnya dia wisuda dan mulai mencari
pekerjaan. Dan aku masih sibuk bolak-balik kampus buat bimbingan. 3 bulan
setelah wisuda dia mendapat pekerjaan di salah satu bank swasta di Surabaya dan
aku berhasil menyelesaikan skripsiku. 2 bulan kemudian aku wisuda.
Setelah
wisuda aku tidak langsung mencari kerja, tapi aku ikut kusus bahasa inggris di
Pare, Kediri selama 6 bulan. Aku mulai sibuk dengan jadwal kursusku dan dia
sibuk dengan pekerjaannya, sehingga kita udah jarang sekali komunikasi, baik
melalui sms, telfon bahkan ketemu. Kita menjalani hidup kita masing-masing.
Saat
aku di Pare, teman-temanku yang lulusannya barengan sama aku udah mulai melamar
pekerjaan, dapat panggilan tes, interview dan lain sebagainya. Sebenarnya
bukannya aku gak ingin dapat kerja, aku Cuma mau menyelesaikan kursusanku dulu,
step by step lah pikirku. Lagi pula kata mama lebih baik selesaikan kursus dulu
ntar kalo udah pinter bahasa inggrisnya pasti cepet kok dapet kerjanya.
Aku
pikir mungkin setelah kursus 1 ato 2 bulan pasti dapat kerja. But, kadang apa
yang kau rencanakan itu tidak berjalan sesuai dengan apa yang kau harapkan.
Memang sih sebulan setelah aku dari Pare aku ketrima kerja di salah satu
perusahaan trading di Surabaya. Tapi ternyata mencari kerja itu kayak beli baju
di toko, kalo kamu gak cocok ya gak jadi beli. Aku gak cocok dengan
pekerjaannya jadi aku lepaskan sudah, padahal udah ikut training selama 3 hari.
Bolak balik Malang – Surabaya.
Setelah
itu, 3 bulan kemudian aku ketrima kerja di salah satu pabrik air minum di
daerah Gempol, Pasuruan. Hari pertama training aku udah bad feel ma tempat
kerjanya. Aku pikir, seorang admin itu kerjanya ya di dalam ruangan, ya emank
sich ini di dalam ruangan tapi ruangannya itu berada di ruang produksi. Dimana ruang produksinya itu berisik dan
kotor. Dan juga kerjanya menggunakan system shift. Akhirnya esoknya aku ga
masuk dan mengundurkan diri.
Setelah
itu adalah masa-masa downku. Bener-bener feel bad. So envy when I looked almost
of my friend got job. Aku tetep berusaha mencari kerja lagi. Kali ini teman
seperjuanganku adalah teman yang lulusnya satu semester sesudah aku. Rasanya
miris gitu, ibaratnya lagi pertandingan lari ya kamu udah lari duluan setengah
set eh tiba-tiba aja ada lawanmu yang baru lari tapi dia udah nyusul aja di
sebelahmu, sakit banged kan rasanya.
Selang
2 bulan kemudian kau ketrima kerja disalah satu perusahaan leasing. Awalnya ku
gak tau ini perusahaan apa. Saat dapat SMS untuk interview HRD aku udah
underestimate duluan. Aku juga gak pernah ngerasa pernah kirim lamaran di
perusahaan ini. Tapi pas hari –H aku datang aja, selain aku penasaran dengan
perusahaan ini juga buat ngisi waktu aja
daripada di rumah.
Pas datang
eh ternyata dealer HONDA. Setelah di tanyai tentang kepribadian kemudian
disusul pertanyaan ini
HRD : Mau
ditempatkan di seluruh Indonesia?
Aku : Gak mau
Pak, saya maunya di Malang saja
HRD : Kenapa?
Aku : Gak di
ijinkan sama orangtua
HRD : Disini kamu
melapar buat posisi apa? Kok ini gak di isi?
Aku : Maaf Pak
sebelumnya, kemarin saya hanya di SMS buat dating interview aja, jadi saya
tidak tau posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan
HRD : terus kamu
pinginnya posisi yang seperti apa?
Aku : yang
sesuai sama bidang saya pak, Analyst.
HRD : kalo begitu
DCA ya, hmm kalo posisi ini minimal penempatannya di Jakarta, gini aja kamu
ngomong dulu sama orangtuamu, nanti kalo boleh kamu konfirmasi ke kita. Gimana?
Aku : baik Pak.
Sepulangnya,
aku langsung ngomong sama mama.
Aku : Ma, ini
aku ketrima kerja tapi penempatannya di Jakarta, gimana enaknya??
Mama : ya gak papa di
coba aja
Aku : tapi
gajinya UMR
Mama : gak papa buat
cari pengalaman, ntar disana sambil cari pekerjaan yang lebih baik lagi.
Dan
akhirnya aku ambillah pekerjaan ini. Setelah mengumpulkan berkas-berkas, aku
berangkat ke Jakarta di anter mama dan budheku. And did you know?? Sahabatku
yang satu ini ternyata juga berada di Jakarta. Dia sudah 2 minggu berada di
kota ini saat aku datang. Dia bekerja di salah satu bank BPD di Jakarta Pusat,
dan kantornya tidak jauh dari kantorku.
Weekendku
pertama di Jakarta, kuhabiskan dengan hangout bersamanya. Dia bilang “ Masih
inget gak, kita pernah bilang kalo akan merantau ke Jakarta”. “haha iya ya aku
juga baru sadar”. “akhirnya kita sama sama di Jakarta”. “ iya, padahal aku
sudah gak pernah kepikiran lagi lo, sempat down gara-gara gak dapet-dapet
kerja”. “Sudahlah semua ini emank rencana Tuhan”. “Rencana Tuhan tu emank
hasilnya lebih indah ya daripada rencana kita”.
Tidak ada komentar
Posting Komentar