Pertama kali lihat covernya apa yang kalian bayangkan? Kalo saya ya uda ngebayangin cerita petualangan seorang pemuda di hutan belantara atau kisah seorang backpacker yang keliling dari satu kota ke kota lainnya. Kelihatannya seru banget ya.
Kalo apa yang kalian bayangin sama seperti apa yang saya bayangin. I have to say sorry, karena nggak ada kisah seru dalam pendakian, nggak ada kisah indah dalam berbagai kota. Buku ini berisi tentang seorang Bara, bukan perjalanannya. Jadi tentang personalnya dia, isinya pure tentang seorang Bara bukan petualangannya.
Cerita awal memang agak bersinggungan dengan alam sich, tapi bukan tentang pendakian. Diceritakan Bara yang merupakan anggota team rescue sedang melakukan pencarian terhadap empat orang mahasiswa yang tersesat di Gunung Ciremai Jawa Barat.
Setelah itu lanjut ke kehidupannya sebelum menjadi team rescue. Saat cinta pertamanya meninggal dunia. Digambarkan Bara sangat terpukul ditinggal sama kekasihnya. Tapi penggambaran terlalu lebay menurut saya, kayak liat sinetron yang seperti dibuat-buat ceritanya. Saat sampai tengah cerita, waktu dia menemukan sesosok wanita lainnya. Ceritanya mulai bisa untuk dinikmati. Tapi saat dia kehilangan lagi mulai deh sinetronnya muncul lagi.
Saya suka saat penulis menceritakan sosok Bara saat mulai kagum dengan seseorang. Masa-masa PDKT nya. Sama quotes-quotes yang selalu ada saat akan memasuki Bab baru. Ceritanya mengalir dengan sederhana dan normal seperti apa yang emang biasa terjadi di kehidupan. Jadi enak dibacanya. Meskipun bagi saya masih kurang unch gitu. Atau karena ekspektasi saya ketinggian ya jagi berasa kurang nendang aja ceritanya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar