Manusia memang tempatnya salah, tempatnya dosa. Tak ada
satupun manusia di dunia ini yang bersih dari dosa. Namun jangan pernah berputus asa terhadap
rahmat dan ampunan Allah.
Seperti kisah tentang seorang pembunuh yang masuk surga. Dikisahkan
ada seorang pembunuh bayaran yang telah membunuh 100 orang. Dia pergi ke
seorang yang alim dan bertanya, “aku telah membunuh 100 orang, apakah ada
taubat bagiku?”
Orang alim tersebut menjawab,”ya, siapa yang bisa
menghalangimu dari taubat?”
Lalu orang alim tersebut menyuruhnya untuk pergi ke suatu
negeri yang cukup jauh. Di sana dia disuruh untuk menemui seorang ahli ibadah.
“Di sana ada orang-orang yang senantiasa beribadah kepada
Allah, maka beribadahlah kamu kepada Allah bersama-sama dengan mereka. Janganlah
kamu kembali ke negerimu, karena negerimu itu adalah negeri yang buruk”.
Maka berjalanlah pembunuh itu menuju negeri yang dimaksudkan. Ditengah perjalanan malaikat maut menjemputnya. Dia pun mati sebelum sampai ke negeri yang dituju.
Malaikat Raqib dan Atid pun berselisih. Mau dimasukkan ke
dalam surga atau ke dalam neraka.
Malaikat Raqib berpendapat,”dia sudah bertaubat dengan
sepenuh hati. Maka harusnya dia dimasukkan ke dalam surga”.
Malaikat Atid berpendapat,”dia layaknya dimasukkan ke dalam
neraka. Karena dosanya yang amat sangat banyak”.
Lalu mereka memutuskan untuk mengukur jarak pembunuh
tersebut dari dua negeri tersebut. Bila lebih dekat dengan negeri dengan negeri
yang dituju, mana dia berhak masuk surga. Namun bila lebih dekat dengan negeri
asal, maka dia masuk neraka.
Setelah diukur ternyata pembunuh itu selangkah lebih dekat
denga negeri tujuan, maka masuklah dia ke dalam surganya Allah.
Allah SWT berfirman,
"Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka,
janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni
semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Maka, kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum
datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan."
(QS az-Zumar [39]:53-54).
Rahmat Allah itu mutlak hak prerogratifnya
Allah. Dia bisa memberikan ke siapapun yang dia inginkan. Namun tetap diingat
bahwa rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang beriman. Orang yang menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar