Saat tahun 2019 berganti menjadi 2020, aku mungkin tak
akan pernah mengira kalau dunia bakal berubah seperti saat ini. Aku masih ingat
waktu itu, berkumpul bersama sahabat-sahabatku di sebuah restoran cepat saji,
membicarakan rencana liburan ke Yogyakarta yang akan kami lakukan bersama.
Tentu liburan ke Yogyakarta itu berakhir dengan
sukses, yah meskipun ada sedikit
kekecewakan di bagian penginapan dikarenakan kekeliruan kami dalam membaca review hotel, tapi tidak masalah.
Yogyakarta masih sama seperti dulu. Terbuat dari
kenangan dan hujan, sehingga memberikan kesan mendalam saat harus pulang ke
Malang. Dan kalau diingat-ingat, mungkin itu adalah perjalanan jauh terakhirku
setelah kemudian negara api menyerang.
Bercanda.
Pandemi Covid-19 menyerang.
Seperti yang sudah kubilang tadi, aku benar-benar
tidak menduga kalau hanya beberapa pekan sejak liburan kami ke Yogyakarta,
kehidupan benar-benar berubah. Virus yang berasal dari Wuhan, China itu
mengubah segala hal dalam kehidupanku. Aku harus rela menghentikan berbagai
kegiatan sosial termasuk berdamai atas hobiku yakni traveling. Tidak hanya itu saja, bisnis keluarga kami pun ikut
terkena dampak ganasnya wabah corona.
Di tengah ketakutan-ketakutan akan Covid-19 yang kala
itu sampai membuat hampir setiap hari ada kabar kematian dari masjid, aku juga
dihadapkan pada kegusaran bisnis keluarga kami. Pembatasan kegiatan sosial
memang tak ayal membuat omzet usaha
langsung ambles.
Di saat itulah, di tahun 2020 kemarin itu aku merasa
kalau pandemi memang cukup menghujam kehidupanku.
Internet, Ajarkan Menerima
Pandemi dengan Damai
Kalau ada yang bertanya apakah perubahan terbesar yang
terjadi dalam hidupku dan memberikan pengaruh ke banyak kehidupan, jawabannya
adalah ketergantungan akan internet. Aksi lockdown
tipis-tipis yang ditetapkan pemerintah mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar) hingga PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),
membuatku akhirnya memutuskan memasang jaringan WiFi di rumah.
Dan di waktu inilah aku berkenalan dengan yang namanya
blogging.
Jujur, blogging
sebetulnya bukanlah hal asing bagiku yang memang sudah lama suka menulis ini.
Hanya saja bisa dibilang kalau tahun 2020 kemarin, aku akhirnya mulai
berkenalan dengan profesi blogger
berkat salah satu sahabatku yang sudah sukses dengan tulisan-tulisannya. Aku
akhirnya memberanikan diri membeli domain
pribadi yang akhirnya bisa kalian baca ini, rayuanmentari.com.
Seperti membesarkan seorang anak, aku menjadi saksi
bagaimana rayuanmentari.com yang awalnya cuma blog berisi curhatan-curhatan tidak pentingku, berubah memiliki
tampilan profesional dan berisi artikel berkualitas. Aku bahkan boleh berbangga
diri karena mendapat cukup banyak tawaran CP (Content Placement) dan mendapatkan fee yang bahkan lebih besar daripada bayaranku di sebuah situs
wisata sebagai kontributor.
Di waktu itulah aku akhirnya sadar bahwa menjalani
PSBB atau PPKM bukanlah sesuatu yang buruk.
Tak hanya memiliki profesi baru sebagai seorang blogger (kendati belum profesional),
penggunaan internet yang makin intens juga membuatku semakin aktif di media
sosial. Bahkan aku juga mulai tergiur untuk melirik pasar online demi meningkatkan omzet
bisnis kami di rumah.
Sebagai pelaku bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah),
aku akhirnya membuat akun di salah satu platform
marketplace lewat brand elated.
Di platform tersebut aku mulai
berjualan beberapa produk dari toko keluarga kami. Tak perlu ribet dalam hal
transaksi atau pengiriman barang, karena semua diatasi secara mudah oleh
kurir-kurir online.
Ya, internet memang benar-benar mengubah duniaku ke
arah positif.
Belum lagi ketika dilanda kebosanan atau keletihan
bekerja dan menulis, aku menemukan penghiburan lewat berbagai platform streaming. Sekali lagi, internet
menunjukan sebuah dunia baru yang mungkin beberapa tahun lalu sangat jarang
kusentuh. Sesuatu yang akhirnya kusebut sebagai Aktivitas Tanpa Batas.
Hempas Batas Tatap Dunia Lewat
IndiHome
Tidak berlebihan memang kalau akhirnya internet
menjadi gerbang atas berbagai aktivitas tanpa batas. Karena melalui perantara
internet, aku tak hanya membuat diriku lebih berkualitas lewat webinar-webinar, tapi juga membuat
perekonomian berangsur lebih baik.
Beruntung aku membuat pilihan yang tepat untuk partner kegiatan online-ku yakni IndiHome.
Sebagai layanan fixed
broadband milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, jujur sejauh ini aku
memang benar-benar puas dengan semua layanan IndiHome. Hanya saja jika disuruh
memilih, aku jelas paling senang dengan bagaimana teknisi IndiHome
menyelesaikan seluruh keluhan. Tinggal lapor di aplikasi My IndiHome saja,
dalam waktu tidak lama teknisi akan datang ke rumah dan seluruh masalah
internet terselesaikan.
Hal berikutnya yang membuatku semakin sadar jika
IndiHome memang Internetnya Indonesia adalah layanan ini menawarkan beberapa
paket reguler. Sangat variatif sehingga bisa disesuaikan dengan berbagai
kebutuhan seperti:
1. Paket Internet Only
20 Mbps tarif kisaran Rp315 ribu per bulan
2. Paket Internet Only
30 Mbps tarif kisaran Rp390 ribu per bulan
3. Paket Internet Only
50 Mbps tarif kisaran Rp530 ribu per bulan
4. Paket Internet 20
Mbps + UseeTV tarif kisaran Rp345
ribu per bulan
5. Paket Internet 30
Mbps + UseeTV tarif kisaran Rp420
ribu per bulan
6. Paket Internet 50
Mbps + UseeTV tarif kisaran Rp560
ribu per bulan
Dengan tarif yang begitu kompetitif dan digunakan
dalam berbagai kebutuhan, IndiHome menawarkan kualitas internet cepat sehingga
membuat berbagai kegiatan online sama
sekali tak bermasalah.
Bahkan khusus untuk kalian yang suka bermain game online, IndiHome juga memanjakan
lewat pilihan paket gamer sebagai
bukti kalau mereka adalah penyedia internetnya untuk gamer. Tak hanya menyediakan layanan, IndiHome juga berkomitmen
terlibat aktif dalam industri eSport di Indonesia lewat program Lead by
IndiHome.
Sekadar informasi, Lead by IndiHome ini sebetulnya
merupakan program khusus bagi para gamer
yang ingin dilatih profesional menjadi seorang atlet. Mengusung konsep academy eSport, gamer-gamer terpilih akan digembleng oleh ahlinya dalam bidang game online, sehingga siap mengikuti
serangkaian kompetisi tingkat global.
Sekali lagi membuktikan bahwa IndiHome memang siap
membawa para penggunanya untuk melakukan aktivitas tanpa batas, bahkan hanya di
rumah saja.
Penutup
Rasa gelisah, cemas dan kekhawatiran memang menjadi
hal-hal yang sering kita alami saat pandemi Covid-19 kemarin. Apalagi saat
wabah corona menjadi serangan gelombang kedua di pertengahan tahun 2021 ini,
banyak di antara kita yang kehilangan tidak hanya orang-orang terkasih tapi
juga berbagai kesempatan dan mata pencaharian.
Dalam kondisi serba sulit seperti ini, menyerah memang
menjadi banyak solusi. Namun sebagai milenial, aku ingin mengajak kalian untuk
bertahan dan senantiasa menemukan kesempatan yang akan membawa kita ke tempat
yang lebih baik. Manfaatkan apapun yang ada di sekitar kalian termasuk
internet. Karena bagaimanapun juga, internet kini adalah jendela dunia
selayaknya buku.
Dan untuk menemani perjalanan kalian menembus
batas-batas dunia, IndiHome tentu akan menjadi pilihan yang paling baik, Jadi,
salam produktif selalu!
Tidak ada komentar
Posting Komentar