Tak terasa sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha. Hari Raya ini juga merupakan hari dimana umat muslim melakukan ibadah Haji dan melakukan Ibadah kurban bagi umat muslim yang sedang tidak berhaji.
Tata cara pelaksanaan ibadah kurban
adalah dengan melakukan penyembelihan hewan kurban yaitu sapi, kambing atau
domba. Hukum melakukan ibadah kurban adalah sunnah muakat atau sunah yang
dianjurkan bagi mereka yang mampu.
Kemeriahan ibadah kurban juga
selalu aku rasakan tiap tahunnya di rumah. Setiap selesai shalat Idul Adha kami
sekeluarga selalu mendapat jatah daging kambing dan sapi dari masjid di
kampung, karena daging kurban selalu dibagi ke semua warga kampung.
Source : freepik.com |
Karena stok daging lumayan banyak biasanya aku masak daging kurbannya bervariasi, biar orang rumah nggak bosen makannya. Sering juga nyobain resep-resep baru makanan khas daerah lain yang belum pernah aku rasakan.
Biasanya aku mencari resep masakan
nusantara dengan melihat di Youtube, karena aku bisa melihat langsung nih
gimana cara memasaknya. Hal paling menyebalkan saat melihat video tutorial
memasak di Youtube adalah saat sinyal internetnya nggak stabil. Ya bayangin aja
lagi asik-asik nonton, tiba-tiba buffering. Sebel banget kan?
Mengikuti saran teman, aku ganti wifi
rumah dengan IndiHome. Dan benar saja, produk komunikasi
dan data milik PT Telkom Indonesia ini memang memiliki jaringan internet yang cepat
dan stabil.
Setelah memakai Indihome di rumah,
nggak ada lagi deh ceritanya nonton Youtube buffering. Liat video tutorial
masak jadi lancar, masak pun jadi tambah happy.
Nah, variasi resep masakan olahan
daging yang kali ini aku ingin coba adalah Sate Maranggi. Makanan khas
Purwakarta ini sudah aku incar dari dulu, karena tak hanya menggiurkan lidah
namun juga memiliki makna tersembunyi.
Sejarah Sate Maranggi
Dalam Bahasa Sunda Maranggi
memiliki arti ahli atau tukang pembuat sarung keris. Cerita tentang asal muasal
sate maranggi memiliki beberapa versi dalam masyarakat.
Pertama, ada yang mengatakan
bahwa sate maranggi berasal dari kisah Mak Ranggi yang kesulitan menjaga rasa
daging agar tetap enak, karena saat itu belum ada lemari es untuk menyimpan
daging.
Lalu, Mak Ranggi merendam daging
tersebut ke dalam air yang berisikan rempah-rempah, kemudian ditusuk, di denden
dan dibakar. Ternyata hal itu menciptakan rasa daging yang sangat enak. Hingga
akhirnya olahan daging terbebut dikenal oleh masyarakat dan di sebut Sate
Maranggi.
Kedua, ada yang mengatakan
bahwa sate maranggi berasal dari pedagang Cina yang datang dan bermukim ke
daerah Jawa Barat. Dulunya daging sate merupakan daging babi. Namun, revolusi
peradaban dan penyebaran agama islam menggeser itu semua. Kini Sate Maranggi
diolah dengan menggunakan daging sapi dan kambing.
Ciri Khas Sate Maranggi
Sate maranggi ini memang terkenal
sangat empuk dan rasa dagingnya yang sedap. Hal ini karena proses pembuatannya
sebelum daging dibakar. Jadi, sebelum daging dibakar, daging direndam terlebih
dahulu di dalam bumbu selama 30 menit.
Saat dibakarpun, daging beberapa
kali diolesi dengan bumbu bakar. Setelah selesai dibakar, sate disajikan dengan
bumbu kacang dan acar yang membuat sate maranggi semakin nikmat saat di santap.
Biasanya acar terdiri dari irisan tomat, cabe rawit, bawang merah dan kecap.
Sate Maranggi paling sedap bila
dinikmati dengan nasi hangat atau ketan bakar.
Makna Tersembunyi Sate Maranggi
Yang membuat sate maranggi berbeda
dari sate lainnya adalah isi tiap tusuk satenya. Tiap tusuk sate maranggi hanya
memiliki tiga daging saja. Bukan tanpa sebab hal tersebut dilakukan.
Ternyata, 3 daging dalam 1 tusuk
tersebut memiliki makna sendiri, yaitu konsep Tri Tangtu yang berarti
- Niat atau tekad
- Pengucapan
- Tindakan.
Resep Sate Maranggi
Bahan
- 300 gram danging sapi
- 300 gram lemak sapi
- 5 lembar daun papaya
- Kecap manis
Bumbu Halus
- 5 bawang merah
- 1 ½ bawang putih
- ½ ruas jahe
- ½ rusa laos
- 1 sdt ketumbar
- 1 sdm gula merah dihaluskan
- 2 sdm asam jawa
Sambal kecap
- 1 buah tomat
- 5 cabai rawit
- 1 sdm cuka
- 5 sdm kecap manis
Cara membuat
- Potong daging kotak-kotak lalu balut daging sapi menggunakan daun pepaya agar empu dan diamkan selama 30 menit
- Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar yang telah disangrai, jahe dan lengkuas. Lalu tumis hingga matang
- Campurkan daging dengan bumbu yang telah ditumis, air asam jawa, lada, garam, sedikit minyak dan gula merah. Aduk rata.
- Tusuk daging menggunakan tusuk sate.
- Bakar sate menggunakan api atau panggang menggunakan griller, sesekali olesi daging dengan kecap manis.
- Buat sambal kecap dengan mencampurkan tomat dan cabai rawit yang dipotong kecil-kecil, cuka dan kecap manis.
- Bakar sate hingga matang
- Sate siap disajikan dengan sambal kecap yang segar.
Resep ini cukup untuk sajian 3
porsi makanan. Lama pembuatan kurang lebih selama 1 jam.
Nah itu tadi resep Sate Maranggi,
makanan khas Purwakarta yang bisa kalian coba di rumah saat Hari Raya Idul Adha
nanti. Seru juga kan, Hari Raya Idul Kurban makan masakan nusantara yang sudah
pasti kenikmatannya.
Maranggi sangat nikmat dimakan dengan uli bakar dan sambal oncom. Minumnya air kelapa wah mantap banget itu pokoknya...
BalasHapusNah ini. AKu nggak suka sate daging itu karena kadang dagingnya tu masih alot gitu. Jarang sekali yang nemu sate daging dengan daging yang empuk.
BalasHapusKalau sate maranggi ini empuk, pasti jadi favorit banget.
Ternyata sate maranggi ada sejarahnya ya mbak, saya baru tahu. Sudah lama saya ingin singgah di Purwakarta dan icip-icip kuliner ini tapi sampai sekarang belum kesampaian. Eee...ternyata ada resepnya disini, pengen ah sekali2 buat sendiri biar tidak penasaran akan cita rasanya.
BalasHapusSate Maranggi yang terlihat paling simpel dari memasak sate yang lainnya pun ada filosofinya yaa..
BalasHapusAku suka banget sama sate maranggi, karena tekstur dagingnya masih terasa dan bumbunya yang yuumm... Ngebayangin nikmatnya sate maranggi, aku jadi pengen niih.. Seriusan bisa masak sendiri begini, pasti jauh lebih puas makannya.
terlihat menggoda sekaliiii, dengan bumbu yang udah dimarinasi dan dibakar sempurna pastinya bikin kita ketagihan. wah kemaren pas idul adha mungkin masih ada sisa daging resep sate udah pasti jadi menu andalan di rumah hehe
BalasHapusAsik... tengkyu banget ya Kak resepnya. Kebetulan stok daging masih ada nih. Trus anakku suka banget lagi yang namanya sate. Ntar aku bikin deh pakai resep ini.
BalasHapusAku belum pernah ngerasain sate Maranggi. Kan jadi pengen, kalau bahan dasarnya daging sapi mungkin sama kayak sate daging, tapi bumbunya pasti berbeda. Semoga aku bisa ngerasain sate ini juga
BalasHapusSate maranggi hj yetty purwakarta fav kami, sering mampir kalau bepergian ke arah sana.
BalasHapusNah kemarin idhul adha kami mencoba membuat sate maranggi sesuai resep.di google, hikss hasilnya masih alot kurang empuk (gusti yeni)
Wahhh gambarmu seperti ngga sabar buat menggoyang lidah mbak. Aku masih ada sisaan daging kurban nih, jadi ngga bingung mau di bikin sate Maranggi aja ah.
BalasHapusMasakan tradisi memang ada filosofinya ya, yang bisa menjadi semangat buat diterapkan. Apalagi pas dicoba rasanya pun enak
BalasHapusLah iya yaa kemarin ngga kepikiran bikin sate maranggi ini, mau bikin juga aahh mumpung daging qurban masih ada hehehe
BalasHapusAku pernah icipin sate Maranggi pas ke Purwakarta beberapa tahun lalu. Yummy..
BalasHapusAuto ngiler uy liat foto Sate Maranggi, makanan khas Purwakarta ini, Kami malah daging kurban dibikin rawon kemarin.
BalasHapusWah kami juga ada stok daging banyak nih. Kadang ribet juga mau masaknapa mendadak blank haha...aku belum pernh nih makan sate maranggi
BalasHapusberkat internet ya Mak, mau nyari resep apa saja di google ada yak. emang internet ngebantu banget deh...
BalasHapusMantap banget tuh satenya. Di rumah, dapet daging kurban tuh mesti jadi bakso, abon daging sapi atau guleee. wkwkk. Jarang nyate mbak. Tapi mau coba ini deh ntar di rumah. Penasaran sama rasa bumbunya. Kok ada laos, jahe, tumbar
BalasHapusMenggoda untuk dicoba walaupun dalam satu tusuk ada tiga daging saja, cara membuatnya juga mudah
BalasHapus