Termasuk dalam negara dengan luasan hutan terbesar di dunia tidak lantas menjadikan Indonesia bisa berpangku tangan. Ada tanggungjawab untuk menjaga dan melestarikannya. Namun sayangnya tugas tersebut masih sering kali luput. Membuat hutan di nusantara jadi berkurang dari tahun ke tahun.
Angka deforestasi di Indonesia
sendiri masih mencapai angka 115.459 hektare pada tahun 2019 – 2020. Meski
telah mengalami penurunan yang cukup banyak yaitu sebesar 75.03% dari tahun
sebelumnya yang sebesar 462.458 hektare, namun angka ini masih berada di
peringkat ke 4 laju deforestasi terbesar di dunia.
Banyak langkah yang dilakukan baik
oleh Pemerintah atau dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan untuk mengurangi
angka deforestasi ini. Salah satu LSM yang ikut berperan aktif dalam upaya
menjaga kelestarian hutan diantaranya adalah WALHI (Wahan Lingkungan Hidup
Indonesia), organisasi lingkunag hidup non profit terbesar di Indonesia.
Beruntungnya aku, hari Jumat tanggal 14 April 2023 lalu berkesempatan untuk bisa mengenal lebih jauh tentang WALHI dan program-program kerja mereka lewat Zoom Meeting bareng teman-teman Eco Blogger Squad Senior 2023.
Dengan tema “Mengenal Lebih Dekat Komunitas
Lokal di Desa Nusantara”, ada tiga naras umber yang beribicara dua pembicara
dari WALHI yaitu Kak Adam Kurniawan dan Kak Willy Hilman dan satu lagi dari pelaku
Desa Nusantara yaitu Pak Rokhim.
Kenal Lebih Dekat Dengan WALHI
WALHI merupakan organisasi
lingkungan hidup tertua di Indonesia yang terbentuk di 15 Oktober tahun 1980 dengan
visi mewujudkan tatanan sosial, ekonomi dan politik yang adil dan demokratis
yang dapat menjamin hak-hak rakyat atas sumber-sumber kehidupan dan lingkungan
hidup yang sehat dan berkelanjutan.
Misi WALHI
- Mengembangkan potensi kekuatan dan ketahanan rakyat.
- Mengembalikan mandat negara untuk menegakkan dan melindungi kedaulatan rakyat.
- Mendekonstruksikan tatanan ekonomi kapitalistik global yang menindas dan eksploitatif menuju kea rah ekonomi kerakyatan.
- Membangun alternatif tata ekonomi dunia baru.
- Mendesakkan kebijakan pengelolaan sumber-sumber kehidupan rakyat yang adil dan berkelanjutan.
Dengan Visi Misi tersebut
terbentuklah program Dana Nusantara yang merupakan program pendanaan yang
diberikan terhadap masyarakat adat dan komunitas lokal yang bertujuan untuk
membantu mereka mempertahankan lahan dan mengembangkan lahan milik mereka.
Dana Nusantara
Indonesia merupakan negara dengan tingkat keragaman hayati tertinggi di dunia. Namun sayangnya mulai terkikis akibat deforestasi. Jika rumah dari flora dan fauna di Indonesia rusak bisa dipastikan flora dan fauna yang ada di dalamnya juga akan rusak dan mati.
Dana Nusantara ini sengaja
diberikan untuk masayarakat adat dan komunitas lokal yang menjadi garda
terdepan dalam menjaga kelestarian hutan di Indonesia. Karena hutan dan masyarakat
adat itu saling membutuhkan. Hutan menjadi tempat masyarakat hidup, sumber
pangan mereka
Deforestasi tak hanya terjadi
karena faktor alam saja namun juga karena ulah manusia. Illegal logging hingga
pengalihfungsian hutan menjadi lahan perkebunan dan tambang.
Pemberian ijin konsesi
besar-besaran yang dilakukan Pemerintah kepada perusahaan swasta membuat
masyarakat adat dan komunitas lokal menjadi tersingkir. Padahal mereka merupakan
garda terdepan penjaga hutan.
Oleh sebab itu, WALHI mendampingi dan
membantu masyarakat adat dan komunitas lokal dengan Dana Nusantara ini guna mempertahankan
lahan milik mereka. Agar tidak diambil alih dan digunakan untuk kepentingan ekonomi.
Dampak Deforestasi
Indonesia memiliki bentangan alam
dengan luas 5.193.250 km2 , terdiri dari lautan, pulau, Kawasan hutan,
daratan, pegunungan karst, hutan gambut, hutan mangrove dan danau.
Namun bila tak dijaga
kelestariannya akan banyak menimbulkan masalah untuk jangka panjangnya. Pengalihan
fungsi hutan yang sudah banyak terjadi memberikan dampak juga terhadap kehidupan
kita. Salah satunya dengan seringnya terjadi bencana alam di negeri ini.
Menurut data BPS 2022, total bencana
alam di Indonesia tahun 2022 sebanyak 1945 kali. Bencana alam yang terjadi berupa
gempa bumi sebanyak 12 kali, kebakaran hutan dan lahan sebanyak 94 kali, banjir
sebanyak 756 kali, tanah longsong sebanyak 377 kali dan cuaca ekstrem sebanyak
694 kali.
Dampak bencana alam yang terjadi
dalam setahun menyebabkan 104 orang meninggal, 2.433.952 orang menderita dan
mengungsi, 15 orang hilang dan 692 orang luka-luka. Dampak kerusakan yang
terjadi diantaranya, 25.204 rumah rusak, 646 fasilitas umum rusak dan masih
banyak lagi.
Peran WALHI Dalam Pengembangan Desa Nusantara
WALHI memiliki peran penting dalam
pengembangan Desa Nusantara ini. Mereka bergerak dengan melakukan promosi
pengakuan dan perlindungan wilayah Kelola rakyat sebagai model pengelolaan
sumber daya alam yan berorientasi pada pemulihan ekosistem dan upaya kolektif
untuk mengurangi dampak krisi iklim dan bencana ekologis.
Sebaran wilayah Kelola WALHI
sendiri sudah mencakup wilayah-wilayah nusantara dari sabang sampai Merauke. Di
Sumatera sendiri total cakupan wilayah kelilan WALHI 377.287 Ha. Sedangkan di
Jawa sebesar 90.305 Ha.
Selain membantu di jalur hukum guna
menjaga lahan milik rakyat, WALHI juga membantu masyarakat local untuk
melakukan praktek ekonomi guna menunjang kehidupan mereka.
Tidak ada komentar
Posting Komentar