Ketimpangan
literasi gender adalah sebuah masalah yang penting dan perlu diperhatikan
secara serius. Data dari UNESCO tahun 2020 menunjukkan bahwa 750 juta orang
dewasa di dunia belum bisa membaca atau menulis, dan lebih dari 60 persen dari
jumlah tersebut adalah perempuan.
Di
Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat melek huruf
perempuan masih lebih rendah dibandingkan laki-laki, yaitu 97,99 persen dan
99,07 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia masih
menghadapi ketimpangan literasi gender yang cukup besar.
Mengapa Isu Ketimpangan Literasi Gender Adalah Perhatian Penting
Ketimpangan
literasi gender memiliki dampak yang sangat besar pada perkembangan masyarakat
dan ekonomi. Dampaknya tidak hanya pada perempuan sendiri, tapi juga pada
keluarga, anak-anak, dan masyarakat secara keseluruhan.
Perempuan
yang kurang terdidik cenderung memiliki akses terbatas pada lapangan pekerjaan
dan kurang mampu mengambil keputusan penting dalam hidup mereka. Anak-anak
perempuan yang tumbuh dalam keluarga dengan tingkat literasi rendah juga lebih
mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan dan memiliki kesempatan
hidup yang lebih buruk di masa depan. Selain itu, ketimpangan literasi gender
juga berdampak pada ekonomi.
Ketimpangan
literasi gender dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial,
yang pada gilirannya dapat menimbulkan dampak negatif pada perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat.
Peran Wanita dalam Mengatasi Ketimpangan Literasi Gender
Peran
wanita sangat penting dalam mengatasi masalah ketimpangan literasi gender.
Wanita dapat menjadi penggerak perubahan di keluarga dan masyarakat. Wanita
dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan literasi anak-anak dan
memperbaiki akses pendidikan.
Perempuan
yang terdidik memiliki kesempatan lebih besar untuk membantu anak-anak mereka
memperoleh pendidikan yang lebih baik dan memperkenalkan kebiasaan membaca di
rumah. Perempuan juga dapat membantu menumbuhkan kesadaran di masyarakat
tentang pentingnya literasi dan mempromosikan kesetaraan gender dan akses
pendidikan bagi anak perempuan.
Solusi untuk Meningkatkan Peran Wanita dalam Mengatasi Ketimpangan Literasi Gender
Ada
beberapa solusi yang dapat diambil untuk meningkatkan peran wanita dalam
mengatasi ketimpangan literasi gender.
1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi wanita, termasuk pendidikan lanjutan, pelatihan, dan pendidikan non-formal.
Dengan
peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, perempuan dapat memperoleh
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi ketimpangan
literasi gender dan memainkan peran penting dalam membangun masyarakat yang
lebih cerdas dan merata. Selain itu, dibutuhkan dukungan dari pemerintah,
lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta dalam menyediakan akses yang
lebih baik pada pendidikan dan pelatihan bagi perempuan.
2. Perlu dibangun jaringan dan kerjasama antara perempuan dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya, termasuk pria, agar dapat memperkuat peran perempuan dalam memperbaiki literasi dan pendidikan.
Dengan
membangun jaringan dan kerjasama, perempuan dapat saling mendukung dan membantu
satu sama lain untuk mengatasi ketimpangan literasi gender.
3. Perlu ditingkatkan dukungan dan fasilitas untuk mendukung perempuan yang ingin terlibat dalam pendidikan dan pekerjaan.
Fasilitas
seperti penitipan anak dan transportasi dapat membantu perempuan untuk tetap
terlibat dalam pendidikan dan pekerjaan tanpa harus mengorbankan tugas-tugas
rumah tangga atau merasa terbebani.
Tokoh Wanita Indonesia Yang Aktif Dalam Bidang Ketimpangan Literasi Gender
Dilansir
dari situs perbandingan harga gadget, banyak tokoh
wanita inspiratif yang bisa menjadi panutan dalam kehidupan. Bila terkait dalam
bidang ketimpangan literasi gender, beberapa tokoh wanita yang aktif antara
lain:
1. Nenden Lilis Aisyah
Nenden
Lilis Aisyah merupakan pendiri dan pengelola perpustakaan keliling yang
mengunjungi desa-desa di berbagai daerah di Indonesia.
Melalui
perpustakaan kelilingnya, Nenden Lilis Aisyah berusaha meningkatkan minat baca
dan literasi masyarakat di daerah pedesaan, terutama di kalangan perempuan dan
anak-anak.
2. Farida Haryani
Farida
Haryani adalah seorang aktivis pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) yang menjabat
sebagai Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pengembangan Aktivitas Sosial
Ekonomi Masyarakat (PASKA) Aceh. Beliau juga ikut terjun dalam masalah
ketimpangan literasi gender dengan memperkuat akses dan kualitas pendidikan
bagi anak perempuan.
3.Hanifa Ambadar
Hanifa
Ambadar adalah pendiri komunitas online Female Daily Network, yang berfokus
pada topik kecantikan dan gaya hidup perempuan.
Melalui
platform Female Daily, Hanifa Ambadar memberikan akses pada perempuan Indonesia
untuk memperoleh informasi seputar kecantikan dan gaya hidup, sehingga dapat
meningkatkan literasi dan pemahaman mereka dalam hal tersebut.
4. Sri Mulyani Indrawati
Sri
Mulyani pernah berbicara dalam konferensi internasional tentang pentingnya
mengatasi ketimpangan gender di bidang keuangan dan memberikan akses yang lebih
baik untuk perempuan untuk mengelola keuangan mereka secara mandiri.Source : wikipedia.org
Sri
Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D., adalah seorang perempuan yang saat ini
menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia yang dilantik 23 Oktober
2019 oleh Presiden Joko Widodo.
Tokoh-tokoh
wanita di atas mempunyai peran penting dalam mengatasi ketimpangan literasi gender
di Indonesia. Mereka mengambil berbagai langkah untuk memperkuat akses dan
kualitas pendidikan, meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat, serta
memberikan akses pada informasi yang relevan dan bermanfaat bagi perempuan
Indonesia.
Dalam
hal ini, mereka berkontribusi dalam memperkuat posisi dan peran perempuan dalam
masyarakat serta mengatasi kesenjangan literasi gender di Indonesia.
Manfaat Internet dalam Membantu Pekerjaan Wanita
Salah
satu solusi yang dapat membantu perempuan dalam meningkatkan peran mereka dalam
mengatasi ketimpangan literasi gender adalah dengan memanfaatkan internet.
Internet memiliki banyak manfaat bagi perempuan, termasuk dalam membantu
pekerjaan mereka.
Dengan
akses internet, perempuan dapat memperoleh informasi dan keterampilan yang
diperlukan untuk meningkatkan pekerjaan mereka. Perempuan juga dapat
menjalankan bisnis online, yang dapat membantu meningkatkan pendapatan dan
memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.
Di Indonesia, IndiHome adalah salah satu provider internet yang menawarkan akses internet yang terjangkau dan mudah diakses. IndiHome dari Telkom Indonesia juga menawarkan program-program yang dirancang khusus untuk membantu perempuan dalam memperoleh akses dan mengembangkan keterampilan digital mereka, seperti pelatihan online dan dukungan untuk memulai bisnis online.
Tidak ada komentar
Posting Komentar