Source : pexels.com |
Sweeter rajut itu lucu-lucu dan warnanya itu kalem, cerah dan enak untuk dilihat. Oleh sebab itu aku suka banget beli sweeter atau cardigan rajut, selain karena emang hanat banget kalau dipakai.
Berawal dari rasa penasaran dengan
proses pembuatan sweeter rajut itulah aku jadi ingin belajar knitting (merajut).
Dulu tu nggak tau harus belajar di mana atau sama siapa. Nah pas seorang temen sharing
tentang kelas rajut, tanpa pikir panjang langsung aja aku daftar.
Kelas knit and casting on ini diselenggarakan
sama Komunitas Rajut Malang yang kebetulan banget foundernya tu teman sendiri
dan dia juga yang ngajarin pas kelas hehe. Untuk biayanya sendiri sebesar Rp.
30.000. Mereka juga menyediakan alat rajut lho buat yang nggak punya sepaket
harganya Rp. 25.000. Karena emang newbie banget jadi nggak punya alat rajut
sama sekali, aku daftar sekalian beli alat rajutnya.
Nah apa aja yang diajarkan selama
kelas? Yuk dibahas satu persatu.
Knitting / Merajut
Knitting (merajut) ini beda ya sama
merenda (crochet), meski sama-sama menautkan benang. Masih banyak yang mengira
bahwa kedua kegiatan ini sama, awalnya aku juga mengira seperti itu. Namun
ternyata teknik dan alatnya beda.
Knitting (merajut) itu menggunakan
dua (atau lebih) jarum rajut atau knitting needle, selain itu benang rajut yang
relative tebal, baik berbahan wol maupun katun. Knitting juga memiliki fleksibilitas
pola dan desain yang jauh lebih luas daripada crocheting. Ia hanya “kalah”
dalam soal membuat renda halus.
Alat-alat Knitting
Dalam kelas merajut bagi pemula
kemarin, kami hanya diberikan benang rajut dan jarum rajut saja (knitting
needle). Dengan dua alat itu saja kami sudah bisa membuat rajutan. Jika ingin lebih
variatif lagi ya harus belajar motif atau pola-pola rajutan dasar. Selain itu
juga butuh peralatan rajut yang beragam pula.
Awal pertemuan kami dikenalkan
dengan alat-alat rajut.
1. Benang
Source : pexels.com |
Benang rajut ada berbagai macam dan warna. Ada yang tebal dan ada yang tidak begitu tebal. Ketebalan benang ini nantinya yang mempengaruhi jarum rajut yang dikenakan.
2. Jarum rajut (breien / knitting needle)
Source : pexels.com |
Jarum rajut ini memiliki ukuran yang berbeda-beda, mulai dari yang berdiameter 2mm hingga 17mm. Panjang dan bentuknya juga beragam dengan fungsi yang berbeda-beda.
- Sigle pointed needle / SPN, satu ujung runcing dan ujung pasangannya berbentuk bulat besar atau bentuk lainnya yang berfungsi untuk mencegah benang tergelincir. Single pointed biasanya digunakan untuk merajut syal atau scraf. Jarum inilah yang kemarin kami pakai salama belajar merajut.
- Double pointed needle / DPN, kedua ujung jarum runcing (tanpa ada penahan bentuk bulat / lainnya di pangkal jarum) dan merupakan jarum rajut yang tertua. Jarum ini biasanya digunakan untuk membuat kaos kaki rajut dan rajutan dengan ukuran yang kecil.
- Jarum rajut melingkar (Circular Knitting Neddle), terdiri dari jarum pasangan seperti knitting needle lainnya tapi keduanya tidak terpisah. Kedua pangkal jarum dihubungkan dengan bahan lentur kecil seperti selang air. Biasanya digunakan untuk merajut cowl, topi / beanie, syal / scraf, kaos kaki, sweater, cardigan.
Teknik Knitting
Ada 2 teknik dasar knitting yaitu
KNIT (K) dan PURL (P). Teknik knit menghasilkan tampilan seperti rantai vertical,
sementara purl menghasilkan tampilan seperti jelujur horizontal. Dua teknik
dasar ini bisa dikembangkan menjadi bermacam-macam pola yang menghasilkan
berbagai karya rajutan yang indah.
Casting On (CO)
Sebelum memulai merajut dengan
teknik Knit dan Purl, kami diajari cara membuat awalan rajut yaitu CASTING ON /
CAST ON (CO). Cast on ini dihitung sebagai baris pertama (pondasi) dalam pola. Cara
membuat CO:
- Buat simpul
- Teruskan dengan membuat stitch, setelah itu lanjutkan membuat stich sampai panjang yang dibutuhkan.
Knit
- Setelah cast on selesai dikerjakan pada satu needle, pegang needle tersebut di sebelah kiri. Sementara itu masukkan ujung needle kanan ke stitch pertama dari arah depan.
- Kait benang yang ada di belakangnya (istilahnya benang ini namanya working yarn)
- Tarik kea rah depan melalui lubang stitch.
- Benang yang dikait tadi dengan sendirinya akan berpindah ke needle kanan. Sementara itu jaga agar stitch kedua tidak sampai lepas dari needle kiri. Lakukan hal yang sama sampai semua stitches berpindah ke needle kanan. Pindahkan needle yang sudah penuh dengan stitches ke tangan kiri. Lalu ulangi tahap-tahap di atas.
Purl
Perbedaan mendasar antara knit dan
purl adalah, pertama, working yarn diletakkan di bagian depan bukan di belakang
seperti dalam teknik knit tadi. Kedua needle dimasukkan dari arah belakang ke
depan. Untuk cara mengaitkannya sama.
Tidak ada komentar
Posting Komentar