Jika melihat Albert sekarang ini,
mungkin orang-orang tidak akan menyangka. Bahwa lelaki dengan gitar ditangannya
ini tidak mampu untuk menyangga tubuhnya sendiri ketika masih kecil.
Ketika berusia 8 bulan Albert didiagnosa
menderita Cito Megalo Virus (CMV) hasil dari pemeriksaan darahnya. Cito Megalo
Virus (CMV) merupakan virus yang termasuk dalam keluarga Herpersviridae yang
dapat menginfeksi dan bertahan lama di tubuh manusia dalam keadaan aktif, serta
beresiko menyebabkan masalah Kesehatan serius jika virus aktif kembali,
terutama pada orang dengan sistem imun yang lemah.
Jika virus ini menyerang seorang
bayi dapat menyebabkan komplikasi berupa kemampuan koordinasi tubuh yang
berkurang, gangguan pada otot, kejang, kehilangan fungsi pendengaran hingga
penurunan fungsi intelektual. Hal inilah yang terjadi pada Albert kecil.
CMV menyerah otak kecil Albert
membuatnya mengalami gangguan tumbuh kembang. Albert kesusahan untuk bisa
berdiri dan menyangga tubuhnya. Setiap kali dia berdiri akan terjatuh dan untuk
tumpuan, kakinya tidak menapak akan tetapi jinjit.
Perkembangannya sangat terlambat
terutama untuk perkembangan motoric halusnya. Albert baru bisa berdiri ketika
berusia 8 tahun. Setelah melakukan pengobatan dan terapi jalan.
“Saat berusia satu bulan, berat badan Albert hanya naik satu ons. Dua bulan kemudian naik 7 ons dan pada bulan ketiga naik 5 ons. Ketika berusia 8 bulan, Albert belum bisa angkat leher dan jalannya ngesot pakai perut, tidak merangkak seperti bayi seusianya”, tutur Bu Kezia ketika menceritakan tentang Albert kecil.
Anak Hebat Dengan Bakat Istimewa
Setiap anak itu istimewa, mereka
memiliki bakat dan keunikan sendiri-sendiri. Begitupun dengan Albert, meski raganya
diserang oleh CMV namun bakat yang diturunkan dari kakeknya tetap melekat pada
dirinya. Bakat music Albert sudah disadari oleh Bu Kezia sejak Albert masih
berusia 2 tahun.
“Sejak usia 2 tahun ketika melihat orang main music dia maju mendekati dan pegang-pegang alat music tersebut”, tutur Bu Kezia.
Menyadari akan bakat bermusik Albert,
Bu Kezia mulai membelikan mainan alat music anak-anak untuk putra pertamanya
ini. Seperti keyboard mainan dan gitar mainan untuk merangsang bakat Albert.
Ketika Albert bisa berjalan di
usiannya yang ke 8, mulailah Bu Keiza membelikan alat music sesungguhnya. Di
tahun 2011 Albert mulai belajar bermain musik diajari oleh guru music yang datang
ke rumah. Sejak saat itu Albert mulai
tampil dengan ikut konser-konser yang diadakan oleh gurunya.
Sebelum bertemu dan masuk dalam
Dream Band, alumnus sekolah Zero to Five ini sudah sering bermusik dengan
anak-anak muda gereja untuk mengiringi musik saat ibadah di Gereja. Hingga akhirnya
pada tanggal 1 Oktober 2023 masuk menjadi anggota Komunitas Pejuang Mimpi dan
menjadi gitaris dalam Dream Band.
Tak hanya pandai bermain gitar, lelaki
yang sempat bersekolah di SLB Putra Jaya ini juga menguasai beberapa alat music
seperti piano, keyboard dan kahon. Kegemarannya akan bermusik agaknya sangat tinggi,
membuatnya ingin mempelajari berbagai alat music. Tak hanya puas bisa bermain
gitar, piano, keyboard dan kahon, Albert juga ingin belajar bermain Drum.
Impian Albert
“Ingin dikenal sebagai gitaris
handal dan bisa membentuk sebuah band lengkap. Lalu bisa masuk TV dan bertemu
dengan Pak Jokowi, itu impian Albert mbak. Oh iya dia juga punya keinginann
untuk bisa mengisi music di acara seperti pernikahan dkk”, ungkap Mama Albert
ketika ditanyai tentang cita-cita anak lelakinya ini.
Perjuangan Super Mom Kezia Sri Juliati
Semua ibu pasti menginginkan anaknya tumbuh dengan baik dan normal. Namun, Tuhan tak akan pernah salah dalam menitipkan anak istimewa. Dia yang istimewa akan diberikan kepada mereka yang istimewa. Begitu pun dengan dikaruniakannya Albert kepada Bu Kezia.
“Sedih, kecewa, galau”, itulah yang dirasakan oleh Bu Kezia saat pertama kali mengetahui kondisi Albert.
“Mungkin ada rencanan Tuhan dalam keluarga kami, dititipi anak special ini”, ucapnya lagi.
Tidak mudah untuk mendidik dan
membesarkan anak dengan keterbatasan intelektual. Butuh kesabaran extra untuk itu.
Seperti itu pula yang dialami oleh Bu Kezia. Beliau harus berhenti bekerja untuk
memberikan banyak waktu mendampingi Albert belajar.
Tak hanya dalam merawat Albert banyak
kendala dalam proses pendidikan Albert. Saat masuk Sekolah Dasar, tidak ada
sekolah yang mau menerima Albert. Sempat sekolah di SD Bhakti Luhur selama 6
bulan. Namun Albert mengalami kemundurun hingga akhirnya berpindah sekolah ke Terapi Blessing Kid. Lalu pada tahun 2006-2018 Albert bersekolah di Zero
to Five hingga lulus.
Ibu hebat satu ini, berbekal
kesabaran dan ketelatenannya akhirnya mampu membuat Albert menjadi pribadi yang
mandiri. Bahkan Albert pernah bekerja di Terapian Pelita Kasih selama 8 bulan
lamanya. Lalu terkena pengurangan karyawan karena Pandemi melanda waktu itu.
Selain itu Albert juga sudah bisa
melakukan pekerjaan rumah sendiri. Kini setelah tak lagi bekerja dia bisa
membantu pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, membersihkan ruangan dan
lain-lain.
“Sekarang saat lihat Albert bisa mandiri dan bisa bermusik, saya sangat bersyukur atas pertolongan Tuhan kepada saya. Bagi saya bisa melewati 25 tahun ini merupakan hal yang sangat mebahagiakan, gembira dan sukacita”. (Mama Albert)
Sebuah pesan yang disampaikan oleh
Bu Kezia Sri juliati kepada super mom lainnya yang dikaruniai anak-anak
istimewa seperti Albert.
“Kesungguhan hati akan membuat kita menjadi pribadi yang terlatih disetiap proses dan perjalanan hidup yang kadang membuat kita tertatih. Percaya saja pada setiap pelajaran dan pengalaman hidup ini akan menghasilkan ketangguhan dalam diri kita. Kegagalan adalah ibu dari keberhasilan. Maka seharusnya, setiap kegagalan mesti diresponi dengan benar, yaitu berani merubah persepsi gagal menjadi awal sebuah keberhasilan.”
Tetap semangat buat semua super mom
di luar sana.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya…” (QS Al-Baqarah 286)
Tulisan sebelumnya : Dwi Nur Alif Setiawan, Merajut Mimpi Lewat Nada
Tidak ada komentar
Posting Komentar