Jadi aku tu punya teman se-genk yang hobby olahraga. Berawal dari maraknya kegiatan bersepeda ketika pandemic. Satu persatu dari kami mulai membeli sepeda lipat dan rutin seminggu sekali atau dua kali gowes bersama-sama. Hingga akhirnya terbentuklah grup wa sebagai tempat janjian gowes bareng dan kami menamainya geng gowes ceria.
Setelah sepeda salah satu anggota
dipulangkan ke kampung halaman karena doi bakal balik ke kota asalnya dan meninggalkan
Malang, kegiatan gowes pun berubah menjadi jalan pagi bersama. Sama seperti
ketika bersepeda, kami juga rutin melakukan morning walk tiap minggunya.
Ingin merasakan suasana baru, minggu
lalu kami sepakat akan morning walk di kota sebelah yaitu Surabaya. Kami berangkat
dari Malang hari Selasa, 6 February 2024 menggunakan kereta api penataran paling
pagi yang berangkat pukul 04.25 WIB dan sampai di Stasiun Gubeng Baru pukul 07.30
WIB.
Selama di Surabaya kami jalan kaki
ke mana saja? Nih Rute jalan kami seharian di Surabaya.
Cakue Dharmahusada
Jl. Dharmahusada, Mojo, Kecamatan
Gubeng, Surabaya 60285
Jam Buka : Setiap hari 07.00 WIB –
18.00 WIB
Kami sengaja turun di Stasiun
Gubeng Baru karena spot pertama yang akan kami kunjungi adalah Cakue Dharmahusada yang
dekat dengan Universitas Airlangga. Dari Stasiun Gubeng baru jaraknya 1.3
km yang menurut GMaps cukup ditempuh dalam 18 menit saja dengan berjalan kaki.
Mumpung masih pagi dan belum panas,
seturunnya dari kereta dan mampir bentar ke toilet, kami langsung membuka Maps dan
melihat navigasi ke arah Cakue Dharmahusada.
Namanya juga yang jalan cewek-cewek
ya kan, pada lemah otaknya kalo disuruh baca maps. Jalur yang harusnya makin
lama makin deket ini kok jadi makin menjauh. Eh ternyata kami salah jalan
saudara-saudara. Yang harusnya dari pintu keluar stasiun cukup nyebrang jalan
aja masuk kampung eh kami malah belok kanan ke arah pintu keluar gubeng lama. Akhirnya
harus putar balik deh hahaha.
Jalur menuju sana enak sih karena
lewat kampung kampung jadi nggak terlalu banyak bersinggungan dengan kendaraan
bermotor. Kampungnya juga relatif bersih dan nggak sempit jalannya, beberapa
jalannya juga udah berpaving. Butuh waktu sekitar 25 menitan mungkin sampai
sana.
Setelah itu kami istirahat bentar
dengan jajan cakue yang terkenal enak itu. Di sini nggak hanya jual cakue aja
lho! Ada roti goreng, lumpia, dan cakue udang. Karena pingin yang manis-manis
aku beli roti goreng.
List Harga Cakue Dharmahusada
- Cakue Rp 6.000
- Roti goreng Rp. 6000
- Lumpia Rp. 12.000
Pecel Suzanna Kertajaya
Jl. Gubeng Kertajaya XII, Airlangga, Kec Gubeng, Surabaya
Jam Buka : Setiap hari 02.00 WIB - 09.00 WIB
Setelah jajan kami lanjut cari sarapan,
pilihan kami adalah Pecel Suzanna Kertajaya. Jaraknya dari Cakue Dhrarmahusada
sekitar 1.9 km yang bisa ditempuh dalam waktu 27 menit dengan jalan kaki.
Nah masalahnya warung pecel ini buka
sampe jam 09.00 WIB saja, sedangkan kami masih di Cakue Dharmahusada pukul 08.28
WIB, artinya kemungkinan kami sampai di lokasi mepet banget dengan jam tutup
yaitu 08.55 WIB.
Akhirnya kami nekat aja tetep jalan
kaki ke sana, dengan plan B andai pas sampai sana sudah tutup kami cari makan
di dekat area situ. Meski begitu kami tetap aja jalan cepat karena takut nggak
nutut sampai sana. Dan akhirnya sampailah kami di lokasi tepat waktu dan warung
masih buka.
Kami baru nyadar kenapa Namanya Pecel
Suzanna karena ternyata lokasi jualannya di samping toko peralatan bayi yang
bernama Suzanna.
Waktu kami datang, pecelnya masih ada
meski tinggal sedikit. Pilihan lauknya juga masih banyak. Karena aku bawa bekal
dari rumah jadi nggak sempat mencicipi pecelnya. Namun kelihatannya enak dengan
bumbu kacang yang meluber dan disajikan dengan lauk rempeyek.
Pasar Bunga Kayoon
Jl. Kayoon, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya
Jam Buka : Setiap hari 08.00 WIB - 21.00 WIB
Karena jarak dari Pecel Suzanna ke Pasar
Bunga Kayoon lumayan jauh dan Surabaya udah mulai menunjukkan panasnya. Akhirnya
kami memutuskan untuk naik taksi online aja ke sana.
Setelah sampai di Pasar Bunga
Kayoon kami mulai explore dengan masuk-masuk ke dalam pasar. Pertama kami masuk
ke Pasar bunga yang menjual tanaman hias. Di belakangnya ternyata ada sungainya
dan tercampur dengan rumah pemilik toko bunganya.
Selanjutnya ke pasar yang menjual
bunga plastic dan bunga hias untuk papan ucapan dan bucket. Pasarnya sendiri
tidak begitu besar sih jadi nggak lama kami muter-muter kesana.
Museum Kanker Surabaya
Jl. Kayoon No 16-18, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya
Jam Buka : Setiap hari 09.00 WIB - 21.00 WIB
Sebenernya nggak ada rencana buat
ke museum kanker ini. Karena pas jalan kok lewat akhirnya nyoba masuk. Untuk tiket
masuknya Rp 5000 aja, lokasinya tepat di sebrang Pasar Bunga Kayoon. Rada horror
sih pas masuk, karena berada di dalam rumah lawas yang sepertinya tidak begitu terawat.
Ada 3 ruang yang bisa di kunjungi, ruang
samping yang berisi barang-barang medis rawat inap seperti kasur dorong, kursi
dorong dan peralatan operasi. Ruangannya agak gelap dan peralatannya sangat
berdebu.
Lalu diruang utama itu terdapat
beberapa tempelan pigura dan poster yang berisi wawasan tentang penyakit kanker
dan pengobatannya. Ada juga sel kanker yang ditaruh dalam toples yang lagi-lagi
berdebu.
Ada kejadian lucu sih waktu itu,
pas lagi enak-enaknya baca-baca poster tentang kanker tiba-tiba aja lampu diruangan
mati. Secara reflek kami langsung berlari keluar dan teriak. Sebenarnya masih
ada satu ruangan lagi di dalam yang belum sempat kami kunjungi karena kejadian
tersebut.
Monkasel (Monumen Kapal Selam)
Jl. Pemuda No 39, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya
Jam buka :Setiap hari 08.00 WIB - 21.00 WIB
Setelah dari Museum Kanker kami
beristirahat sejenak sambil ngopi di Tomorrow Coffe yang berada dekat dengan
Monkasel. Setelah itu kami lanjut jalan kaki ke Monkasel. Lokasinya nggak jauh
kok cuma 8 menit aja berjalan kaki.
Tiket masuk Monkasel ini sebesar Rp
15.000 aja, yang bisa digunakan untuk explore dalam kapal selam dan nonton film
di Videorama yang dekat dengan kolam renang.
Selama di dalam kapal selam, kami
ditemani dengan Mas Dewa selaku story teller yang menceritakan tentang
kisah Kapal Selam ini dan fungsi dari ruangan-ruangan yang ada di dalamnya.
Setelah selesai menelusuri Monumen
Kapal Selam, kami turun dan jalan menuju area belakang yang dekat dengan kolam
renang untuk melihat film tentang angkatan laut Indonesia di Videorama.
Alun-alun Surabaya
Jl. Gubernur Suryo No 15, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya
Jam buka : Setiap hari 24 jam
Selesai dari Monkasel kami langsung
jalan menuju ke Alun-alun Surabaya yang letaknya nggak jauh dari situ. Meski siang
hari, jalanan menuju ke arah alun-alun tidak begitu panas karena banyak pohon
disepanjang jalan.
Kami sampai di Alun-alun sekitar
pukul 12.00 WIB, mau turun ke basement tempat pameran kok ternyata tutup. Baru buka
lagi pukul 12.30 WIB, jadilah kami melipir ke masjid untuk shalat dhuhur dulu baru
ke basement alun-alun.
Pasar Kita-kita
Jl. Tunjungan No 88, Genteng, Surabaya
Jam buka : 09.00 WIB - 21.00 WIB
Setelah dari Alun-alun Surabaya kami
lanjut cari makan siang di Pasar Kita-kita yang terletak dekat dengan Tunjungan
Plaza. Lokasinya nggak jauh dari alun-alun, jadi kami memutuskan untuk jalan
kaki saja.
Agak bingung sih mau makan apa di
sini karena pilihannya banyak banget. Dan semuanya kelihatannya enak-enak lho. Dan
akhirnya pilihan kita adalah Cobapho, pho mie nya Vietnam, karena ada promo
beli makan dapat minum hahaha ga mau rugi banget ya kami.
Tunjungan Plaza
Jl. Jendral Basuki Rachmat No 8-12, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya
Jam buka : Setiap hari 10.00 WIB - 22.00 WIb
Dan terakhir kami memutuskan ke window
shoping ke Tunjungan Plaza saja sambil menunggu jadwal kereta pulang.
Itu tadi rentetan perjalanan kami seharian
penuh di Surabaya dari pagi sampe malam.
Tidak ada komentar
Posting Komentar